Tuesday, January 3, 2017

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Nama                  : Nia Maretta Pranatagari
NPM                   : 15516399
Kelas                  : 1PA13
Mata Kuliah        : Yeni Nuraini



Nilai-nilai budaya merupakan nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, konsep abstrak mengenai sifat umum yang sangat pentig serta bernilai bagi kehidupan bermasyarakat.

Akulturasi budaya adalah perpaduan budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya tersebut. Contoh-contoh akulturasi budaya, yaitu :

1. Seni Bangunan


Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.

2.   Seni Sastra dan Bahasa
Bahasa juga termasuk gerbang akulturasi budaya paling cepat. Sebab bahasa adalah media komunikasi dan bertukar informasi. Sehingga sangat mudah tersebar dalam masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Nah, dari bahasa itu kemudian timbullah akulturasi pada seni kesusatraan.
Dimana budaya baru mampu menambah khasanah sastra lama menjadi bentuk baru. Misalkan saja pada kesusastraan berbentuk kitab jawa yang sudah ada sejak lama. Kemudian muncul budaya islam, sehingga mempengaruhi kitab lama.
Muncullah kitab kuning yang biasa diajarkan di pondok-pondok kuno. Dalam kitab kuning menggunakan huruf arab gundul tanpa tanda baca. Namun menggunakan lafal pengucapan bahasa Jawa. Contoh lainnya adalah hikayat, suluk dan cerita babad.
3.   Sistem Penanggalan dan Penyusunan Kalender
Di zaman yang lebih modern, akulturasi budaya juga merambah pada sistem penanggalan dan penyusunan kalender. Pada masa awal kebudayaan lama, kalender yang digunakan merujuk pada sistem penanggalan saka dari budaya hindu. Kemudian pada masa islam masuk, penanggalan mempunyai referensi baru, yakni penanggalan hijriyah atau penanggalan islam.
Karena akulturasi budaya terjadi di tanah jawa, maka ketiga budaya ini menyatu. Muncullah penanggalan jawa dengan sistem penyusunan kalender baru. Yakni menggunakan perhitungan bulan dan jumlah hari sepeti hijriyah. Namun juga tetap menyertakan hari pasaran seperti penanggalan saka.
4.   Sistem Pemerintahan
Pada zaman awal, budaya yang kental adalah budaya kerajaan dimana rakyat menghormati raja. Kemudian masuk beberapa agama seperti hindu dan budha, sehingga rakyat juga menghormati brahmana dan juga biksu. Juga menganggap raja adalah titisan atau reinkarnasi dewa. Sehingga harus diakamkan di candi atau pura.
Selanjutnya muncul ajaran agama islam, yang juga mempengaruhi budaya kerajaan. Dimana raja dan para pejabat kerajaan tidak boleh disembah, hanya boleh di hormati saja. Ketika meninggal maka dikubur berdasarkan cara islam.
Kemudian zaman kerajaan runtuh, digantikan oleh sistem pemerintahan republik. Dimana pemimpinnya adalah presiden, hal ini terjadi setelah adanya pengaruh budaya eropa setelah masa penjajahan.
5.   Cara Berpakaian dan Kebiasaan
Dalam pergaulan akulturasi budaya sangat kental terasa, baik dari kebiasaan maupun cara berpakaian. Misalkan saja pada zaman dulu, pakaian Jawa masih banyak dipakai, baik oleh kalangan bawah, menengah, maupun atas. Seiring dengan masuknya islam, pakaian berubah dari budaya jawa menjadi budaya islam. Sehingga muncullah jubah dan gamis.
Kemudian jawa islam mengakulturasi budaya cina, maka muncullah baju koko atau baju takwa. Selain itu kebiasaan-kebiasannya juga berbah. Salah satu contohnya adalah kalimat salam “Assalamualaikum” yang digunakan saat bertamu, berkomunikasi, maupun saling menyapa.
6.      Seni Musik dan Tarian
Seni musik dan tarian sangat kental terasa akulturasinya. Banyak dari jenis seni musik dan tari yang berakulturasi membentuk seni baru. Seperti misalkan seni musik kosidah dan hadroh yang mengakulturasi budaya musik timur tengah bernafaskan islami. Tetapi alat yang digunakan adalah modifikasi dari kendang yang meruakan budaya lokal.
Sedangkan pada seni tari, yang khas adalah tarian saman. Dimana taran ini menggunakan kostum islami dan gerakan yang tidak menonjolkan gerak tubuh. Ada juga tari piring yang sekarang lebih cenderung menggunakan kostum islami.
    Macam-macam Teori Budaya

   a.   Teori Evolusi Kebudayaan
   Evolusionisme adalah perspektif antropologis yang menekankan anilisis pada kompleksitas kebudayaan berkembang sepanjang waktu. Evolusionisme merupakan gagasan untuk analisis teoritis dalam antropologi yang menggunakan dasar bahwa kebudayaan dari setiap masyarakat akan maju berkembang melalui tahapan evolusi yang sama. E. B Taylor dan L. H. Morgan mencetuskan perkembangan kebudayaan manusia pada beberapa tahap. Tahap pertama adalah liar (savegery) yang hidup dengan mengumpulkan buah-buahan, tanaman liar, dan lain sebagainya. Kedua adalah barbarisme (barbarism) mengenal pembuatan alat-alat seperti dari tanah liat atau tembikar, mengadakan irigasi, serta mulai mengembangkan alat-alat logam. Tahap yang ketiga adalah kebudayaan yang beradab (civilization) yang mulai mengembangkan dan memakai alfabet.
  b.   Teori Evolusi Keluarga J. J. Bachofen
Teori-teori evolusi hukum yang berbeda dari pada teori Spencer diajukan oleh beberapa ahli hukum penting antara lain H. Maine yaitu ahli hukum Inggris yang terkenal dan J. J. Bachofen ahli hukum Jerman. J. J Bachofen juga menjadi terkenal dalam ilmu antropologi karena telah melambangkan teori tentang evolusi hukum milik, hukum waris, dan juga erat bersangkutan dengan teori tentang evolusi betuk keluarga. Teori yang diuraikan Bachofon dalam bukunya Das Mutterrecht (Hukum Ibu) dengan banyak bahan bukti yang tidak hanya diambilnya dari masyarakat Yunani dan Rum Klasik, tetapi juga bahan etnografi dari masyarakat bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan suku-suku bangsa Indian di Amerika. Menurut Bachofen diseluruh dunia keluarga manusia berkembang melalui empat tingkat evolusi. Dalam zaman yang telah lampau dalam masyarakat manusia ada keadaan promiskuitas yaitu di mana manusia hidup serupa binatang berkelompok dan laki-laki serta wanita berhubungan dengan bebas dan melahirkan keturunannya tanpa ikatan. Keadaan ini merupakan tingkat pertama dalam proses perkembangan masyarakat manusia.
   c.  Teori Evolusi Kebudayaan di Indonesia
Teori evolusi kebudayaan, terutama teori evolusi keluarga dari J. J. Bachofen, juga diterapakan terhadap aneka warna kebudayaan Indonesia oleh ahli antropologi Belanda G. A. Wilken (1847 – 1891). Ia memulai karirnya pada tahun 1869 sebagai pegawai Pangreh Praja (Pamong Praja) Belanda di Buru (Maluku), Gorontalo dan Ratahan (Sulawesi Utara), Sipirok dan Mandailing (Sumatra Utara). Karangan-karangan pertamanya sudah terbit sewaktu ia menjabat sebagai pegawai Pangreh Praja, yaitu mengenai sewa tanah dan mengenai adat pemberian nama di Minahasa (Wilken 1873 – 1875), karangan etnografi singkat dari pulau Buru (1875), juga karangan-karangan teori tentang evolusi perkawinan dan keluarga berjudul Over de Primitieve Vormen van het Huwelijk en de Oorsprong van het Gezin(1880 – 1881). Karangan ini menerangkan tingkat-tingkat evolusi Bachofen mengenai promiskuitas, matriarkhat, patriarkat dan keluarga parental.
   d.  Teori Evolusi Kebudayaan L. H. Morgan
Lewis H. Morgan (1818 - 1881) mula-mula adalah seorang ahli hukum yang lama tinggal di antara suku-suku bangsa Indian Iroquois, Lewis sebagai pengacara bagi orang-orang Indian dalam soal-soal mengenai tanah. Dengan demikian ia mendapat pengetahuan mengenai kebudayaan orang-orang Indian itu. Karangan etnografinya yang pertama terbit tahun 1851, berjudul League of the Ho de no Sau nie or Iroquois. Karangan-karangannya tentang orang Iroquois terutama berpusat pada soal-soal susunan kemasyarakatan dan sistem kekerabatan, dan dalam hal ini Lewis H. Morgan telah memberikan sumbangan yang besar kepada ilmu antropologi pada umumnya. Dalam memperhatikan sistem kekerabatan Morgan mendapatkan suatu cara untuk mengupas semua sitem kekerabatan dari semua suku bangsa di dunia yang jumlahnya beribu-ribu itu, yang masing-masing berbeda bentuknya.

Pelestarian Budaya adalah upaya untuk mempertahankan agar/supaya budaya tetap sebagaimana adanya. Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya, diantaranya yaitu:
1.Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya budaya sebagai jati diri bangsa
2.Ikut melestarikan budaya dengan cara berpartisipasi dalam pelaksanaannya
3.Mempelajarinya
4.Mensosialisasikan kepada orang lain sehingga mereka tertarik untuk ikut menjaga atau melestarikannya.

Monday, November 28, 2016

Manusia dan Tanggung Jawab

Nama               : Nia Maretta Pranatagari
NPM               : 15516399
Kelas               : 1PA13
Mata Kuliah    : IlmuBudaya Dasar
Dosen              : Yeni Nuraini


Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya baik disengaja maupun yang tidak disengaja.

Bentuk/Implementasi diri saya dari beberapa macam tanggung jawab :


1.     Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Bentuk implementasi saya terhadap diri sendiri yaitu dengan menjaga sikap/perilaku sopan dan santun serta menjaga nama baik diri dan menjauhkan diri dari hal-hal negatif.

2.     Tanggung jawab terhadap keluarga
Bentuk implementasi saya terhadap keluarga yaitu dengan menghormati kedua orangtua, menjaga kerukunan keluarga dan menjaga nama baik keluarga

3.     Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Bentuk implementasi saya terhadap masyarakat yaitu dengan mengikuti kegiatan yang ada disekeliling saya untuk menjaga kerukunan antar masyarakat dan saling membantu.

4.     Tanggung jawab terhadap Bangsa&Negara
Bentuk implementasi saya terhadap bangsa dan negara yaitu dengan menajaga kelestarian budaya Indonesia dan menjaga nama baik Negara dengan tidak membuat masalah

5.     Tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bentuk implementasi saya terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu dengan beribadah, bersedekah, menjalani perintahnya dan menjalanan larangannya, saling menghormati perbedaan agama.


Jika saya seseorang yang bertanggungjawab terhadap sebuah jabatan seperti ketua kelas, jika diberikan tugas-tugas saya akan menjalankan amanat yang sudah diberikan sebagai ketua kelas dengan baik dan benar serta menjaga kepercayaan yang sudah diberikan kepada saya.

Thursday, November 10, 2016

Manusia dan Pandangan Hidup

TUGAS 7


Nama               : Nia Maretta Pranatagari
Kelas               : 1PA13
NPM               : 15516399
Mata Kuliah    : Ilmu Budaya Dasar
Dosen              : Yeni Nuraini

Image result for pandangan hidup


Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pandangan hidup saya pada masa depan yaitu selalu berpedoman kepada agama yaitu mempunyai pedoman kepada Al-Qur’an dan kepada Al-Hadits, berpedoman kepada ideologi yaitu mempunyai pedoman kepada Pancasila dengan melihat dari nilai-nilai dasar pancasila, dan pandangan hidup hasil renungan.

Manusia yang mempunyai pandangan hidup pasti mempunyai cita-cita. Manusia  mempunyai cita-cita yang berbeda-beda tetapi ada juga beberapa orang yang mempunyai cita-cita yang sama. Tentu dalam hidup ini saya pun sama dengan manusia lainnya yaitu saya mempunyai cita-cita, Saya mempunyai cita-cita sebagai psikologi klinis yang sukses, jujur dan saya ingin sekali membuka praktek sendiri, saya ingin membantu orang-orang disekeliling saya dan saya ingin selalu membanggakan kedua orangtua saya bersama orang-orang yang saya sayangi didalam hidup saya ini.


Selama saya mengejar cita-cita ini saya mempunyai beberapa hal yang harus saya lakukan yaitu dengan usaha dan perjuangan. Jika saya menghadapi kendala dalam meraih cita-cita, saya akan terus berusaha lebih giat lagi dan saya harus memotivasi diri saya sendiri agar tidak menyerah jika terjadi kendala dalam mengejar cita-cita karna menurut saya dengan motivasi dari diri sendiri akan membuat lebih giat dalam melakukan suatu hal karna apa yang kita cita-citakan akan membuat diri kita bergerak sendiri tanpa harus ada paksaan dari siapapun untuk meraih cita-cita tersebut, agar usaha dan perjuangan saya lebih maksimal lagi saya tidak lupa untuk selalu berdoa dan beribadah kepada Allah SWT. dan meminta doa dari kedua orangtua saya agar semakin dimudahkan dalam mengejar cita-cita ini.

Friday, November 4, 2016

Keadilan

TUGAS 6


Nama               : Nia Maretta Pranatagari
Kelas               : 1PA13
NPM               : 15516399
Mata Kuliah    : Ilmu Budaya Dasar
Dosen              : Yeni Nuraini


Pengertian Keadilan Menurut Para Ahli

  1. Aristoteles
Menurut Aristoteles, keadilan merupakan tindakan yang terletak di antara memberikan terlalu banyak atau pun terlalu sedikit. Dalam hal ini, Aristoteles menyatakan bahwa keadilan merupakan aktivitas memberikan sesuatu kepada orang lain (kewajiban) setara dengan apa yang kita dapatkan dari orang lain (hak).
  1. Thomas Hubbes
Menurut Thomas Hubbes, pengertian keadilan adalah setiap perbuatan yang dikatan adil. Keadilan hanya tercipta ketika apa yang dikerjakan telah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat atau pun disepakati sebelumnya.
  1. Plato
Menurut Plato, keadilan merupakan apa yang ada di luar kemampuan manusia biasa, yang mana kondisi ini hanya dapat tercapai dengan cara menjalankan hukum dan juga undang – undang yang dibuat oleh para ahli.
  1. Magnis Suseno
Menurut Magnis Suseno, keadilan dapat diartikan sebagai kondisi atau pun keadaan manusia yang diperlakukan dengan sama rata / setara, yang sebanding antara hak dan kewajiban nya masing – masing.
  1. W.J.S Poerwadarminto
Menurut W.J.S. Poerwadarminto, pengertian keadilan adalah suatu kondisi tidak berat sebelah atau pun seimbang, yang sepatutnya tidak diputuskan dengan cara yang sewenang – wenang.



Makna “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

Makna dari “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yaitu mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat. Manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan soial dalam kehidupoan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.


Bantuan tanpa mengharap tanda jasa

Bantuan tanpa mengharap tanda jasa yaitu membantu tanpa pamrih, contohnya seperti ketika melihat dompet atau barang seseorang yang ketinggalan lalu kita berikan kepada orang tersebut saat diberi imbalan kita menolaknya karna niatnya hanya membantu tanpa mengharapkan imbalan.



Daftar Pustaka :


Tuesday, November 1, 2016

Hubungan Manusia dan Tanggung jawab

TUGAS 5


Nama               : Nia Maretta Pranatagari
Kelas               : 1PA13
NPM               : 15516399
Mata Kuliah    : Ilmu Budaya Dasar
Dosen              : Yeni Nuraini

Hubungan Manusia dan Tanggung jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Dalam kehidupan ini manusia dan tanggung jawab tidak dapat  dapat dipisahkan, Karena apa yang telah diperbuat dan diucapkan akan dimintai pertanggungjawabnya baik didunia maupun ketika telah meninggal dan mempertanggungjawabkan kepada Tuhannya. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada masyarakat, tetapi juga terhadap Agamanya dan Tuhannya untuk menjalankan kewajibannya, Bangsa dan Negara, maupun terhadap diri sendiri untuk mengembangkan kepribadiannya. Makanya dalam setiap menjalani dikehidupan ini kita harus dapat menentukan perbuatan yang baik dan berbicara yang baik karna kita harus bertanggung jawab dengan semua yang kita lakukan didunia ini.

Jenis-jenis Tanggung Jawab
            Manusia  itu berjuang  memenuhi  keperluannya  sendiri atau untuk keperluan  pihak lain. Untuk  itu ia menghadapi  manusia  lain dalam masyarakat  atau menghadapi  lingkungan  alam. Dalam usahanya  itu manusia juga menyadari  bahwa ada kekuatan  lain yang ikut menentukan yaitu  kekuasaan   Tuhan.   Dengan  demikian  tanggung  jawab   itu  dapat  dibedakan   menurut keadaan  manusia  atau hubungan  yang dibuatnya.  Atas dasar  ini, lalu dikenal  beberapa jenis tanggung  jawab,  yaitu  :

1.    Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran  setiap orang untuk memenuhi kewajibannya  sendiri dalam mengembangkan  kepribadian  sebagai  manusia pribadi. Dengan demikian  bisa memecahkan  masalah-masalah  kemanusiaan  mengenai  dirinya sendiri Menurut sifat dasamya  manusia  adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan  seorang  pribadi  maka  manusia  mempunyai pendapat  sendiri, perasaan sendiri angan-angan  sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan  itu manusia berbuat  dan  bertindak.  Dalam hal ini manusia tidak luput  dari  kesalahan,  kekeliruan,baik yang  disengaja maupun tidak.

Contoh :

Sebagai seorang pelajar tugas dan tanggung jawab utama kita sebagai pelajar adalah belajar terus menerus untuk masa depan cerah kita yang akan mempengaruhi kesuksesan kita pada akhirnya. Hal tersebut tidak ada kaitannya dengan orang lain, karena yang menentukan jalan hidup dan masa depan kita adalah diri kita sendiri.

2.    Tanggung jawab terhadap keluarga
 Keluarga  merupakan  masyarakat  kecil. Keluarga  terdiri dari suami-istri.  ayah-ibu  dan anak-anak.  dan juga  orang lain yang menjadi  anggota keluarga.  Tiap anggota  keluarga  wajib bertanggung jawab  kepada keluarganya. Tanggung jawab  ini menyangkut  nama baik keluarga. Tetapi tanggung  jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan. pendidikan, dan kehidupan.

Contoh :

Sebagai seorang anak kita harus menjaga nama baik kedua orangtua dan nama baik keluarga setiap saat berbuat sesuatu dengan sopan dan santun terhadap masyarakat disekeliling dan tidak melanggar aturan yang ada dalam masyarakat tersebut.

3.    Tanggung jawab terhadap masyarakat
   Pada hakekatnya  manusia  tidak bisa hidup tanpa bantuan  manusia  lain. sesuai dengan kedudukannya   sebagai  makhluk  sosial.  Karena  membutuhkan   manusia  lain  maka  ia  harus berkomunikasi  dengan  manusia  lain  tersebut.  Sehingga  dengan  demikian  manusia di  sini merupakan  anggota masyarakat  yang tentunya mempunyai  mempunyai tanggung jawab  seperti anggota masyarakat  yang lain agar dapat melangsungkan  hidupnya dalam masyarakat  tersebut, wajarlah  apabila segala tingkah laku dan perbuatannya  harus dipertanggung  jawabkan  kepada masyarakat.

Contoh :

Sebagai makhluk sosial kita harus saling menjaga kebersihan, menjaga keamanan, dan menjaga ketentraman dilingkungan bermasyarakat. Tentunya sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dan harus bermasyarakat dengan individu lainnya dengan menjaga kerukunan masyarakat kita bisa saling membantu dan bergotong royong.

4.    Tanggung jawab terhadap Negara
   Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu  adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung  jawab kepada negara.

Contoh :

Sebagai warga negara kita memiliki tanggung jawab terhadap negara dan bangsa dengan menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia internasional sebagai bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat, berperadaban, bermartabat. Serta menjaga budaya negara sendiri agar tidak ada yang mengakui budaya negara kita adalah budaya negara lain.

5.    Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya  manusia mempunyai tanggung jawab Iangsnng ternadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman  Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab sud melalui berbagai macam agama Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah  Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya  dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya,  bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.

Contoh :


Sebagai makhluk yang telah di ciptakan oleh Tuhan di dunia ini, dilindungi dan dibesarkan, diberikan akal sehat dan berbagai macam rahmat dan karunia-Nya maka kita memiliki tanggung jawab untuk mematuhi ajaran-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta senantiasa mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita dengan cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.