Wednesday, October 26, 2016

Tugas 4

TUGAS 4


Nama               : Nia Maretta Pranatagari
Kelas               : 1PA13
NPM               : 15516399
Mata Kuliah    : Ilmu Budaya Dasar
Dosen              : Yeni Nuraini



 Prosa lama dan Prosa baru
            Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Bentuk-bentuk sastra prosa lama, yaitu :
1.                  1.      Hikayat
Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
2.      Sejarah
Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
3.      Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
4.      Dongeng
Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal.
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Karya-karya prosa yang dihasilkan oleh masyarakat baru Indonesia mulai fleksibel dan bersifat universal. Bentuk-bentuk prosa baru, yaitu :
1.      Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
2.      Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perubahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
3.      Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
4.      Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara.
5.      Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6.      Resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
7.      Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll.

Biografi dan Otobiografi

Biografi merupakan suatu teks yang berisi tentang kisah kehidupan seseorang, mulai dari kelahiran, latar belakang keluarga, serta perjalanan hidup yang telah dijalani. Ciri-ciri biografi, yaitu :
1.      Menurut fungsinya :
Ø  Untuk memberikan gambaran tentang kehidupan dan riwayat seseorang
Ø  Untuk memberikan gambaran bagi pembaca tentang tema dan bobot karya seseorang yang akan dibeli
Ø  Menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian hidup seseorang
2.      Menurut tujuannya :
Ø  Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui perjalanan hidup tokoh yang dibaca
Ø  Agar dapat mengambil pelajaran dari kehidupan tokoh tersebut
Ø  Agar pembaca dan penulis dapat mencontoh tokoh tersebut
3.      Menurut unsurnya :
Ø  Ditulis berdasarkan sudut pandang orang ketiga
Ø  Riwayat hidup ditulis dari data-data yang ada
Ø  Data-data pribadi tentang tokoh bisa saja meragukan

Otobiografi merupakan deskripsi yang sifatnya mendetail mengenai kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain atas izin, kerjasama, dan partisipasi dari subjek (orang) yang ditulis ataupun dari ahli waris subjek (orang) yang ditulis. Ciri-ciri otobiografi, yaitu :
1.      Menurut fungsinya :
Ø  Untuk mengetahui kehidupan, riwayat, prestasi dan lain-lain dari orang tersebut
2.      Menurut tujuannya :
Ø  Agar oranglain dapat membaca riwayat hidupnya
Ø  Agar oranglain dapat mengetahui seluk beluk kehidupannya
3.      Menurut unsurnya :
Ø  Ditulis berdasarkan sudut pandang yang melakukan
Ø  Riwayat hidup ditulis berdasarkan apa yang dirasakan/dilakukan
Ø  Data-data pribadi terpercaya

Biografi ahli Antropolog yang memberi kontribusi pada kebudayaan

Franz Boas (1858 – 1942)
Franz Boas dikenal sebagai bapak antropologi Amerika Jerman dan dihormati sebagai pendiri antropologi modern yang menerima gelar doktornyadalam bidang fisika, dan melakukan pekerjaan post-doktoral di geografi. Boas dikenal sebagai orang pertama yang menerapkan metode ilmiah dalam mempelajari masyarakat dan kebudayaan manusia. 

Dalam bukunya yang berjudul The Maind of Primitive Man (1911), ia menegaskan dirinya menentang rasialisme dengan mengeluarkan argumen bahwa variasi dari fenotipe dalam sebuah ras tidak dapat dijadikan justifikasi untuk melihat  tingkatan kemajuan suku bangsa (ethnocentrism) sebagai yang terbelakang (inferior) dan suku bangsa yang cukup maju (superior).

Boas juga mempublikasikan kritikannya terhadap berbagai tuduhan terhadap kebudayaan terbelakang (rasialisme) dalam artikel yang berjudul The Limitations of The Comparative Method of Anthropology (1896). Konsepnya mengenai relativisme kebudayaan (cultral relativism) berhasil mengibarkan namanya di bidang antropologi. 

Menurut Boas dalam prinsip relativisme kebudayaan, bahwa semua kebudayaan adalah sama dan dapat dibandingkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada bagi Boas yang disebut kebudayaan terbelakang atau maju. Semua kebudayaan harus dipandang sebagai dirinya sendiri.
Dalam pertemuan AAA, Boas mendorong "empat bidang" konsep antropologi, ia secara pribadi memberikan kontribusi terhadap antropologi fisik, linguistik, arkeologi, serta antropologi budaya. Karyanya di bidang ini adalah perintis dalam antropologi fisik, ia memimpin sarjana dari klasifikasi taksonomi statis ras, untuk penekanan pada biologi manusia dan evolusi. Dalam linguistik ia menerobos keterbatasan filologi klasik dan mendirikan beberapa masalah sentral dalam modern linguistik dan antropologi kognitif, dalam antropologi budaya dia (bersama dengan Bronisław antropolog Malinowski) mencoba mendirikan pendekatan kontekstualis dengan budaya, relativisme budaya, dan peserta-metode observasi lapangan.

Boas berpendapat bahwa untuk memahami "apa yang" dalam antropologi budaya, ciri-ciri budaya tertentu (perilaku, kepercayaan, dan simbol) orang harus memeriksa mereka dalam konteks lokal mereka. Dia juga memahami bahwa sebagai orang bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain dan karena perubahan konteks budaya dari waktu ke waktu, unsur-unsur budaya, dan makna mereka, akan berubah, yang membuatnya menekankan pentingnya sejarah lokal untuk analisa budaya.

Dia mempelajari budaya Indian Kwatiutl secara intensif. Boas menyatakan bahwa koleksi data dari setiap aspek adalah unsur yang penting untuk memahami suatu budaya masyarakat. Hasil karyanya yang terkenal termasuk The Mind of Primitive Man (1911), Antrhopology and Modern Life (1928) dan Race, Language and Culture (1940).



No comments:

Post a Comment