Tuesday, December 24, 2019

Review Jurnal

Judul
Question answering system berbasis artificial intelligence language sebagai media informasi
Volume dan Halaman
Volume 04 Halaman 48-60
Tahun
2016
ISSN
2406-7857
Penulis
Fajrin Azwary, Fatma Indriani dan Dodon Turanto Nugrahadi
Latar Belakang
Pekembangan teknologi saat ini memungkinkan mesin untuk berpikir dan dapat mengabil keputusan sendiri, dengan kata lain memiliki otak sendiri untuk memilih keputusan. Teknologi ini dinamakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditunjukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer. Salah satu aplikasi yang menggunakan kecerdasan buatan yaitu aplikasi ChatBot. ChatBot sebagai pemrosesan Bahasa alami yang merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan yang melakukan pengolahan baasa sehari-hari.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui question answering system dalam bentuk ChatBot menggunakan artificial intelligence
Metode Penelitian
Algoritma template matching, yaitu metode yang digunakan untuk mengenali pola. Algoritma bekerja dengan cara mengevaluasi pola yang akan dibandingkan dengan pola template pada basis data.
Hasil Pembahasan
Perancangan template dimulai dengan mengumpulkan data berupa informasi yang diperlukan Di Fakultas MIPA Unlam Banjarbaru pada bidang Akademik, Kepegawaian, Kemahasiswaan, dan Fasilitas.
- Pada rancangan bidang Kepegawaian menunjukan hasil infromasi berupa nip, jabatan, pangkat pegawai
- Pada rancangan bidang akademik menunjukan hasil jadwal perkuliahan, ruangan kuliah, dosen pengampu, dan ruangan matakuliah
- Pada rancangan bidang kemahasiswaan menunjukan hasil syarat, jenis behasiswa, pengumpulan berkas beasiswa
-   Pada rancangan bidang fasilitas menunjukan hasil alamat, letak Gedung, letak kantor, dan letak sekretariat mahasiswa
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Question-Answering System dalam bentuk ChatBot menggunakan Artificial Intelligence Markup Language dapat berkomunikasi dan menyampaikan informasi.



































Daftar Pustaka
Azwary, F., Indriani, F., & Nugrahadi, D. T. (2016). Question answering system berbasis artificial intelligence language sebagai media informasi. Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer, 04 (01), 48-60.

Referensi:
http://klik.ulm.ac.id/index.php/klik/article/view/34

Friday, November 29, 2019

Artificial Intelligence



Definisi Kecerdasan Buatan
Menurut KBBI, kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa diartikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah.
Menurut Minsky (dalam Kusrini, 2006), kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia.
Menurut McLeod dan Schell (2008), kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.
 Menurut Hariss (2011), kecerdasan buatan adalah ilmu yang membuat mesin cerdas yang melakukan tugas serta lebih baik dan lebih cepat daripada manusia biasa.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan buatan merupakan ilmu yang mempelajari serta membuat mesin melakukan tugas lebih baik dan lebih cepat daripada manusia biasa.

Jenis-jenis AI (Artificial Intelligence)
Dalam Perbincangan "Memahami Empat Jenis AI, dari Robot Yang Reaktif sampai menjadi Sesuatu Yang Memiliki Kesadaran Sendiri," Arend Hintze, asisten profesor Biologi Integratif & Ilmu Komputer dan Teknik di Michigan State University, menguraikan empat jenis AI, yaitu:
1.    Type I
Reactive machines: Jenis ini merupakan AI yang paling sederhana. Reactive machines menanggapi situasi yang sama dengan cara yang persis sama, setiap saat. Contoh dari ini adalah mesin yang bisa mengalahkan pemain catur kelas dunia karena telah diprogram untuk mengenali semua bagian catur, mengetahui bagaimana bagian catur tersebut bergerak, dan bisa memprediksi pergerakan berikutnya dari setiap pemain.
2.    Type II
Limited memory: Mesin AI Limited memory dapat melihat ke masa lalu, namun tidak melakukan penyimpanan memory. Mesin Limited memory tidak bisa membangun memory atau "belajar" dari pengalaman masa lalu. Contohnya adalah kendaraan yang bergerak sendiri (self-driving vehicle) yang bisa memutuskan untuk mengganti jalur karena beberapa saat yang lalu ia mencatat adanya hambatan di jalurnya.
3.    Type III
Theory of mind: Theory of mind mengacu pada gagasan bahwa sebuah mesin dapat mengenali bahwa orang lain yang berinteraksi dengannya memiliki pikiran, perasaan, dan harapan. Mesin yang disematkan pada Tipe III AI dapat memahami pikiran, perasaan, dan harapan orang lain, dan dapat menyesuaikan tingkah lakunya sendiri.
4.    Type IV
Self-awareness: Sebuah mesin dengan AI Tipe IV memilki kesadaran diri. Hal ini merupakan pengembangan dari Theory of Mind, dimana mesin memiliki kesadaran akan dirinya sendiri, tahu tentang keadaan internalnya, dan dapat memprediksi perasaan orang lain.
Sebagian besar "Mesin Cerdas" saat ini adalah manifestasi AI Tipe I atau Tipe II. Inisiatif penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan akan memungkinkan organisasi untuk maju menuju aplikasi praktis dari AI Tipe III dan Tipe IV.

Konsep pembelajaran kecerdasan buatan
Terdapat tiga konsep pembelajaran artificial intelligence (Idmetafora, 2019), yaitu:
a.    Pembelajaran Mesin (Machine Learning)
Cabang dari artificial intelligence yang bertujuan untuk memberikan mesin kemampuan dalam mempelajari tugas tanpa kode yang sudah ada.
b.    Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Teknik pembelajaran mesin yang mengajarkan komputer untuk melakukan apa yang secara alami terjadi pada manusia (belajar dengan mencontoh).
c.    Jarigan Saraf Tiruan (Neural Network)
Paradigma pemrosesan informasi yang terinspirasi ari cara sistem saraf biologis, seperti otak yang memproses informasi.

Teori yang ada dalam jurnal question answering system berbasis artificial intelligence markup language sebagai media informasi
a.    ChatBot
ChatBot dikategorikan sebagai pemrosesan bahasa alami atau natural language yang merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan yang melakukan pengolahan Bahasa alami agar pengguna merupakan software program yang mengandung sejumlah data, jika kita memberikan sebuat masukan, maka program ini akan memberikan jawaban.
b.    Question-answering system
Question-answering system merupakan sebuah sistem yang mengijinkan user menyatakan kebutuhan informasinya dalam bentuk yang lebih spesifik dan alami, yaitu bentuk natural language qustion, dan tidak mengembalikan daftar dokumen yang harus disaring oleh user untuk menentukan apakah dokumen-dokumen tersebut mengandung jawaban atas pertanyaan, tetapi mengembalikan kutipan teks singkat atau bahkan frase sebagai jawaban.




Daftar Pustaka
Azwary, F., Indriani, F., & Nugrahadi, D. T. (2016). Question answering system berbasis artificial intelligence markup language sebagai media informasi. Kumpulan Jurnal Ilmu Komputer, Vol. 04 (01),48-60.
Harris, M. C. (2011). Artificial intelligence. US: Marshall Cavendish.
Idmetafora. (2019). Mengenal 3 Konsep dasar kecerdasan buatan (artificial intelligence). Diakses pada 17 november 2019, https://idmetafora.com/news/read/318/mengenal-3-konsep-dasar-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence.html.
KBBI. Diakses pada 17 November 2019, https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
McLeod, R. & Schell, George P. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Saturday, November 2, 2019

Computer Based Information System (CBIS)


COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM


Definisi CBIS
Menurut Rainer dan Cegielski (2011), sistem informasi berbasis komputer (CBIS) adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melakukan beberapa atau semua tugas yang dimaksud.
Menurut Strair dan Reynolds (2014), sistem informasi berbasis komputer (CBIS) merupakan satu set perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi, orang, dan prosedur yang dikonfigurasi untuk mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan mengolah data menjadi informasi.

Komponen CBIS

Rainer dan Cegielski (2011) mengemukakan bahwa terdapat beberapa komponen CBIS, yaitu:
1. Hardware
Perangkat seperti prosesor, monitor, keyboard, dan printer.
2. Software
Program atau kumpulan program yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data.
3. Data
Kumpulan file atau tabel terkait yang berisi data.
4. Telekomunikasi dan Jaringan Komputer
Sistem penghubung (kabel atau nirkabel) yang memungkinkan komputer yang berbeda untuk berbagi sumber daya.
5. Prosedur
Serangkaian instruksi tentang cara menggabungkan komponen-komponen di atas untuk memproses informasi dan menghasilkan output yang diinginkan.
6. Manusia
Individu yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, berinteraksi dengannya, atau menggunakan outputnya.

Tipe-tipe CBIS
Fatta (2007) mengemukakan bahwa CBIS terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Transaction Processing System (TPS)
Sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin.
2. Manajement Information System (MIS)
Sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu.
3. Decision Support System (DSS)
Sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model analisis canggih atau perakatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur.
4. Expert System and Artificial Intelligence (ES & AI)
Expert system adalah representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam nendekati suatu masalah.

Daftar Pustaka
Fatta, H. A. (2007). Perancangan sistem informasi: Untuk keunggulan bersaing perusahaan & organisasi modern. Yogyakarta: ANDI.
Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2011). Introduction to information system: Third edition. USA: Jhon Wiley & Sons.
Strair, R. M. & Reynolds, G. W. (2010). Principles of information system. USA: Course Technology.

Sunday, October 20, 2019

Kaitan Arsitektur Komputer dan Kognisi Manusia


KAITAN ARSITEKTUR KOMPUTER DAN KOGNISI MANUSIA

Sebelum membahas kaitan arsitektur komputer dan kognisi manusia mari kita ulas kembali apa itu arsitektur komputer dan kognisi manusia,

Menurut Arif (2019), arsitektur komputer merupakan atribut sisem yang visible untuk programmer atau atribut-atribut yang memiliki dampak langsung pada eksekusi logis suatu program.

Menurut Lefudin (2017), struktur kognitif merupakan struktur organisasional yang ada dalam ingatan seseorang yang mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah ke dalam suatu unit konseptual.

Dari kedua pengertian diatas, arsitektur komputer dan kognitif manusia memiliki kaitan dalam hal memproses informasi. Dapat dikatakan bahwa arsitektur lah yang memiliki atribut-atribut dalam memberikan informasi serta struktur kognitif yang mengintegrasi pengetahuan yang terpisah menjadi suatu unit konseptual.

Kelebihan dan kekurangan:

Arsitektur Komputer
A. Kelebihan
     a) bisa digunakan beberapa user
     b) dapat membuka beberapa aplikasi secara bersamaan
     c) mempermudah manusia menyelesaikan tugas


B. Kekurangan
    a) harganya mahal
    b) membutuhkan daya listrik besar


Kognisi Manusia
A. Kelebihan
     a) sistematis
  b)mengotimalisasi kerja otak secara maksimal


B. Kekurangan
    Bagaimana individu itu sendiri dalam mengoptimalisasi kerja otak secara maksimal


Daftar Pustaka
Arif, M. F. (2019). Arsitektur organisasi dan komputer. Pasuruan: Qiara Media.
Laefudin. (2017). Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.


Saturday, October 12, 2019

Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif Manusia

Arsitektur Komputer dan Struktur Organisasi Kognitif Manusia

Definisi Arsitektur Komputer
    Menurut Munazilin (2017), arsitektur komputer merupakan sesuatu yang berkaitan dengan atribut-atribut yang nampak bagi programmer. Arsitektur komputer cenderung pada kajian atribut-atribut (karakteristik) sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer.
         Menurut Arif (2019), arsitektur komputer merupakan atribut sisem yang visible untuk programmer atau atribut-atribut yang memiliki dampak langsung pada eksekusi logis suatu program.
   Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa arsitektur komputer dapat diartikan sebagai atribut-atribut yang memiliki kaitan langsung dengan seorang programmer.

Definisi Struktur Kognitif Manusia
    Menurut Nurdiaman (2007), struktur kognitif merupakan keluruhan pengetahuan yang merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.
          Menurut Susanto (2011), struktur kognitif diistilahkan dengan konsep skema. Dalam teori Piaget, skema merupakan aspek fundamental yang sangat sulit untuk dipahami secara komprehensif.
        Menurut Lefudin (2017), struktur kognitif merupakan struktur organisasional yang ada dalam ingatan seseorang yang mengintegrasikan unsur-unsur pengetahuan yang terpisah-pisah ke dalam suatu unit konseptual.
    Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa struktur kognitif manusia dapat diartikan sebagai struktur yang ada dalam ingatan seseorang dalam kejadian di alam sekitar.

DAFTAR PUSTAKA
Arif, M. F. (2019). Arsitektur organisasi dan komputer. Pasuruan: Qiara Media.
Laefudin. (2017). Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Munazilin, A. (2017). Arsitektur komputer. Yogyakarta: Deepublish.
Nurdiaman. (2007). Pendidikan kewarganegaraan: Kecakapan berbangsa dan bernegara. Bandung: Pribumi Mekar.
Susanto, A. (2011). Pekembangan anak usia dini: Pengantar dalam berbagai aspeknya (edisi pertama). Jakarta: Kencana.

Saturday, October 5, 2019

Sistem Informasi Psikologi


SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Image result for sistem informasi psikologi adalah





Apa itu sistem informasi psikologi? Disini akan dijelaskan apa itu sistem informasi psikologi yang terlebih dahulu akan dijelaskan satu persatu pengertian menurut beberapa tokoh.



A.  Definisi Sistem
Menurut Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006), sistem adalah kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Menurut Gaol (2008), sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yangtidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Menurut Sutabri (2012), sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
Menurut Hutahaean (2015), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.
Menurut Anggraeni dan Irviani (2017), sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa sistem dapat diartikan sebagai kumpulan orang yang saling bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.

B.  Definisi Informasi
Menurut Mcleod dan Schell (2007), informasi adalah data hasil pemrosesan yang memiliki makna, biasanya menceritakan suatu hal yang belum diketahui kepada pengguna.
Menurut Gaol (2008), informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Hutaean (2015), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
Menurut Anggraeni dan Irviani (2017), informasi adalah data yang telah diklasifikasika atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Laudon (dalam gaol, 2008), informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulis bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa informasi dapat diartikan sebagai data yang telah diolah untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

C.  Definisi Psikologi
Menurut Wade dan Tarvis (2007), psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta cara perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal.
Menurut Spectro (dalam Wijono, 2010), psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku, kognisi, emosi, dan motivasi manusia.
Menurut Woodwoth dan Marquis (dalam Jahja, 2011), psikologi adalah studi ilmiah tentang aktivitas individu dalam kaitannya dengan lingkungan.
Menurut Supratman, dan Mahadian (2018), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sekitar.
Menurut Parnawi (2019), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang berfokus pada perilaku dan proses mental manusia.

D.  Definisi Sistem Informasi Psikologi
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa sistem informasi psikologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara psikologi dan komputer, bagaimana sistem bekerja untuk menghasilkan infomasi yang berguna bagi kebutuhan manusia.


Ditulis Oleh:
Nia Maretta Pranatagari (15516399)


Daftar Pustaka
Anggraeni, E. Y. & Irviani, R. (2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: ANDI.
Gaol, L. J. (2008). Sistem informasi manajemen: Pemahaman dan aplikasi. Jakarta: PT Grasindo.
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deeppublish.
Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan: Edisi pertama. Jakarta: Prenadamedia.
Marimin, Tanjung, H., & Prabowo, Hy. (2006). Sistem informasi manajemen: Sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.
Mcleod, JR. R., & Schell, G. P. (2007). Sistem informasi manajemen: Edisi 10. Jakarta: Salemba.
Parnawi, A. (2019). Psikologi belajar. Yogyakarta: Deepublish.
Sutabri, T. (2012). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: ANDI.
Wade, C. & Tarvis, C. (2007). Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Wijono, S. (2010). Psikologi industri dan organisasi: Edisi pertama. Jakarta: Prenadamedia.