Wednesday, March 22, 2017

Review Psikologi Pendidikan

I.      PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A.  Pengantar
Ø Psikologi Terapan asal mulanya Psikologi Pendidikan
Menurut L. Crow dan Al. Crow(1989) Psikologi Pendidikan adalah psikologi yang mengajarkan bagaimana proses belajar yang ilmiah dan di lihat dari tingkah laku.

Macam-macam Psikologi Pendidikan, yaitu :
1.    Pendidikan Informal
Relatif tidak disadari, kemudian menjadi kecakapan dan sikap hidup sehari-hari.
 Contoh : Interaksi
2.    Pendidikan Formal
Pendidikan yang disengaja, dengan tujuan dan bahan ajar yang tegas dan klasifikasi.
Contoh : Sekolah dan memiliki badan hukum
3.    Pendidikan Non-Formal
Pendidikan yang dilakukan dengan sengaja tetapi tidak dapat memenuhi syarat pendidikan formal.
Contoh : Les dan Ekstrakurikuler

Dalam pendidikan informal, anak akan memperoleh :
1.    Pengetahuan tentang lingkungan sekitar.
2.    Kontrol (pengendalian) gerak yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
3.    Keterampilan berbahasa seperti mengikuti percakapan sederhana.
4.    Pengertian tentang hubungan pribadi dan kelompok.

Pendidikan merupakan suatu proses individualisasi sosialisasi.
Mengembangkan seluruh potensi dengan semaksimal mungkin, sebagai pribadi yang tidak tergantung pada orang lain. Dan harus mengembangkan sifat-sifat yang ada di masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu hasil, yaitu :
1.    Menghasilkan perubahan dari keterampilan dan akan mengembangkan budaya serta akan memperkaya manusia.
2.    Segala perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi dari partisipasi individu dalam kegiatan belajar.

B.   Definisi Psikologi
1.    Crow & Crow (1989)
Menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan belajarsecara ilmiah, serta memperhatikan prinsip dan fakta-fakta berhubungan dengan tingkah laku manusia.
2.    Barlow (1985)
“Perspektif psikologi pendidikan sebagai fasilitas yang menciptakan perubahan yang efektif.”
3.    Tatdif(91987)
“Berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha pendidikan.”


II.          Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan

Perkembangan psikologi pendidikan dimulai pada permulaan abad kle-20 yang ditandai dengan adanya penelitian-penelitian psikologi yang khusus memberikan dampak besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Beberapa Tokoh yang terlibat dalam penelitian tersebut antara lain : Termann, Thorndike, dan Jude. Aliran-aliran psikologi yang berkembang pada permulaan abad ke-20 mempelajari tentang perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda yang berpengaruh terhadap perkembangan teori dan praktek pendidikan. Teori-teori tersebut antara lain : Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka). Menurut beberapa tokoh psikologi pendidikan, yaitu :
1.    Fromm
“Anak-anak selalu mempunyai rasa ingin tahu dan tingkah laku tertentu dalam mencari pemecahan (belajar).”
2.    Plato
“Anak tidak bisa dipaksakan untuk belajar, mereka akan menemukan bentuknya sendiri.”
3.    Demokritus
“Pentingnya pengaruh lingkungan dan suasana rumah terhadap kepribadian.”
4.    Plato & Aristoteles
“Mengembangkan system pendidikan bagi kelompok masyarakat yang berbeda-beda.”
5.    John Locke
“Teori tabula rasa adalah manusia lahir seperti kertas putih, dimana pelajaran dipengaruhi oleh pengalaman dan latihan.”
6.    John Amos Comenicus
Orang pertama yang melakukan penyelidikan terhadap anak.
“Anak adalah individu yang sedang berkembang, bukan orang dewasa mini.”
7.    Rousseau
Berdasarkan ide pendidikan atas dasar prinsip-prinsip perkembangan manusia dalam buku “Emile” Rousseau mengatakan “Anak pada dasarnya baik, bila tidak baik dalam perkembangan disebabkan oleh lingkungan.”
8.    John Heincrich Postalozzi
“Menyelesaikan pendidikan secara klasikal.”
9.    James
“Pendekatan fungsional dalam psikologi.”
10. Cattle & Alfred Binet
“Individual differences dan pengukuran mental.”

III.       Sumbangan Psikologi Pendidikan Terhadap Teori dan Praktek Pendidikan

1.    Peserta Didik
a.    Karakteristik perkembangan individu.
b.     Individual differences :
Intelektual (intelegensi atau kecerdasan)
Non-Intelektual (minat dan sikap)
c.    Pemahaman terhadap permasalahan anak didik.

2.    Proses
a.    Bagaimana proses belajar dan masalah-masalah belajar.
b.    Metode pembelajaran yang efektif.
c.    Penggunaan alat bantu pendidikan.
d.    Manajemen sekolah.
e.    Penyusunan jadwal belajar.
f.     Ekstakulikuler sebagai pembentuk kepribadian.
g.    Disiplin melalui reward dan punishment.

3.    Pendidik
a.    Penyusun kurikulum yang sesuai terhadap perkembangan individu.
b.    Meningkatkan kompetensi
c.    Membantu pendidik untuk mengarahkan anak-anak berkebutuhan khusus.

Metode Psikologi Pendidikan

1.    Intropeksi
Pengamatan dalam diri sendiri dengan melihat mental pada waktu tertentu.
2.    Observasi
Kegiatan melihat sesuatu diluar diri sendiri sehingga yang diperoleh merupakan data yang over behavior.
3.    Klinis
Kegiatan yang digunakan untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan kasus-kasus perilaku menyimpang.
a.    Studi Kasus Klinis
b.    Studi kasus Perkembangan :
Longitudinal
Cross-Sectional
4.    Diferensial
Meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat diantara anak didik. Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran serta statistic untuk menganalisis.
5.    Ilmiah
Prosedur yang sistematik dalam memecahkan permasalahan dan merupakan suatu pendekatan objektif yang terbuka untuk di kritik, dikonfirmasikan atau bahkan mungkin ditolak kebenarannya oleh peneliti berikutnya.
6.    Eksperimen
Melakukan tahap pengotrolan secara ketat terhadap faktor-faktor atau variable-variabel yang diperkirakan apat mencemari atau mengotori hasil penelitian. Ada dua cara eksperimen, yaitu :
a.    Kelompok Kontrol
b.    Kelompok Eksperimen

IV.      Bakat dan Intelegensi

A.   Sejarah Intelegensi
1.    Wundt (Jerman), Galton (Inggris), Cattle (AS)
“Test untuk anak-anak hasilnya ada perbedaan ketepatan dan kecepatan individu dalam mengerjakan test.”
2.    Pra 1800-an
Test intelegensi hanya untuk mengukur satu kemampuan.
3.    Pada tahun 1800
4.    Alferd Binet & Simon
Membedakan intelegensi anak normal dengan anak lemah berfikir (tes Binet-Simon).

B.   Pengertian Intelegensi
1.    Therman
“Suatu kemampuan untuk berpikir berdasarkan atas gagasan yang obstrak.”
2.    Binet
“Yang mencangkup 4 hal, yaitu : pemahaman, hasil penemuan, arahan, dan pembahasan.”
3.    Stren
“Kapasitas umum dari individu yang secara sadar dapat menyesuaikan jiwa yang umum dengan masalah dan kondisi hidup baru.”
4.    Thorndike
“Daya kekuatan respons yang baik dari sudut pandang kebenaran dan kenyataan. Ada tiga aspek intelegensi, yaitu : ketinggian, keluasan, dan kecepatan.”

C.  Teori Intelegensi
1.    Thrustone
a.    Ada 4 tingkatan trial and error, yaitu :
·      Perilaku Nyata
·      Perseptual
·      Ideational
·      Konseptual
b.    Kemampuan Konseptual, yaitu :
·      Number (N)
·      Spatial Relation (S)
·      Word Fluency (W)
·      Memory (M)
·      Reasoning (R)

D.  Pengukuran Intelegensi
1.    Kualitatif
Perbedaan intelegency disebabkan karena kualitas individu yang berbeda.
2.    Kuantitatif
Perbedaan intelegency disebabkan karena terdapat perbedaan.
3.    Alfred Binet
Test Stanford binet
Keterangan :
IQ          : Intelegency Quotiens
MA        : Mental Age

CA         : Chronology Age

No comments:

Post a Comment