Monday, March 27, 2017

Mitos, Cerita Rakyat, Legenda

MITOS

Mitos merupakan suatu kepercayaan oleh leluhur jaman terdahulu, dan hingga sampai saat ini sering dipercaya oleh sebagian masyarakat tentunya di Indonesia. Berikut merupakan salah satu contoh mitos, yaitu :
1.    Rumah Tusuk Sate
Dilingkungan masyarakat sangat terkenal dengan mitos rumah tusuk sate tersebut. Salah satu mitos yang dipercaya masyarakat ialah dapat menyebabkan penghuni rumah tusuk sate mengalami suatu bencana ataupun kebangkrutan. Sebagian orang yang percaya mengenai mitos tersebut, orang tersebut tidak mau menepati ataupun membeli rumah dalam posisi tusuk sate karna mereka meyakini mitos tersebut.
Faktanya :
Mengapa dapat mitos mengatakan rumah tusuk sate menyebabkan megalami bencana?karena posisi rumah yang berbentuk huruf “T” ini dengan adanya kendaraan yang melaju didepannya dapat menerobos langsung, sehingga membahayakan penghuninya. Selain itu, angina bisa leluasa masuk kedalam rumah tanpa halangan dan membawa debu. Belum lagi sorot mobil pada malam hari yang menyala. Sebenarnya dapat diantisipasi dengan beberapa hal agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.

2.    Membuka Payung Didalam Rumah
Mitos ini sangat terkenal dikalangan masyarakat terutama dalam anak-anak hingga sampai sekarang yakni mitos yang dipercaya sebagian masyarakat dapat menyebabkan kesukaran dalam hidup hidup.

3.    Mengigit Bibir Atas
Mitos yang satu ini sangat unik karena jika mengigit bibir atas dipercaya dapat menyebabkan banyak hutang dalam hidup.

Banyak mitos-mitos lain yang hingga saat ini dipercaya beberapa masyarakat. Tetapi kita jangan terfokus pada suatu mitos, ambil sisi positif dalam mitos yang dapat kita jadika pelajaran agar lebih baik lagi dalam menjalani hidup ini.

CERITA RAKYAT
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari asyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia, maupun dewa. Salah satu contoh cerita rakyat yaitu “Bawang Merah dan Bawang Putih”.

Bawang Merah dan Bawang Putih
Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya.
Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi.
Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada bawang putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang. Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang putih tidak mengetahuinya, karena Bawang putih tidak pernah menceritakannya.
Suatu hari ayah Bawang putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang putih. Bawang putih hampir tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun Bawang putih selalu melakukan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.
Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari bahwasalah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya. “Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?”
Bawang putih terpaksa menuruti keinginan ibun tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi. Mataharisudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai, siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah condong ke barat, Bawang putih melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya. Maka Bawang putih bertanya: “Wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju merah yang hanyut lewat sini? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang.” “Ya tadi saya lihat nak. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat, mungkin kau bisa mengejarnya,” kata paman itu. “Baiklah paman, terima kasih!” kata Bawang putih dan segera berlari kembali menyusuri. Hari sudah mulai gelap, Bawang putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam akan tiba, dan Bawang putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya.
“Permisi…!” kata Bawang putih. Seorang perempuan tua membuka pintu.
“Siapa kamu nak?” tanya nenek itu.
“Saya Bawang putih nek. Tadi saya sedang mencari baju ibu saya yang hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal di sini malam ini?” tanya Bawang putih.
“Boleh nak. Apakah baju yang kau cari berwarna merah?” tanya nenek.
“Ya nek. Apa…nenek menemukannya?” tanya Bawang putih.
“Ya. Tadi baju itu tersangkut di depan rumahku. Sayang, padahal aku menyukai baju itu,” kata nenek. “Baiklah aku akan mengembalikannya, tapi kau harus menemaniku dulu disini selama seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapapun, bagaimana?” pinta nenek.Bawang putih berpikir sejenak. Nenek itu kelihatan kesepian. Bawang putih pun merasa iba. “Baiklah nek, saya akan menemani nenek selama seminggu, asal nenek tidak bosan saja denganku,” kata Bawang putih dengan tersenyum.
Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut. Setiap hari Bawang putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek. Tentu saja nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah seminggu, nenek pun memanggil bawang putih. “Nak, sudah seminggu kau tinggal di sini. Dan aku senang karena kau anak yang rajin dan berbakti. Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu pulang. Dan satu lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah!” kata nenek. Mulanya Bawang putih menolak diberi hadiah tapi nenek tetap memaksanya. Akhirnya Bawang putih memilih labu yang paling kecil. “Saya takut tidak kuat membawa yang besar,” katanya. Nenek pun tersenyum dan mengantarkan Bawang putih hingga depan rumah. Sesampainya di rumah, Bawang putih menyerahkan baju merah milik ibu tirinya sementara dia pergi ke dapur untuk membelah labu kuningnya. Alangkah terkejutnya bawang putih ketika labu itu terbelah, didalamnya ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak saking gembiranya dan memberitahukan hal ajaib ini ke ibu tirinya dan bawang merah yang dengan serakah langsun merebut emas dan permata tersebut. Mereka memaksa bawang putih untuk menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan hadiah tersebut. Bawang putih pun menceritakan dengan sejujurnya.
Mendengar cerita bawang putih, bawang merah dan ibunya berencana untuk melakukan hal yang sama tapi kali ini bawang merah yang akan melakukannya. Singkat kata akhirnya bawang merah sampai di rumah nenek tua di pinggir sungai tersebut. Seperti bawang putih, bawang merah pun diminta untuk menemaninya selama seminggu. Tidak seperti bawang putih yang rajin, selama seminggu itu bawang merah hanya bermalas-malasan. Kalaupun ada yang dikerjakan maka hasilnya tidak pernah bagus karena selalu dikerjakan dengan asal-asalan. Akhirnya setelah seminggu nenek itu membolehkan bawang merah untuk pergi. “Bukankah seharusnya nenek memberiku labu sebagai hadiah karena menemanimu selama seminggu?” tanya bawang merah. Nenek itu terpaksa menyuruh bawang merah memilih salah satu dari dua labu yang ditawarkan. Dengan cepat bawang merah mengambil labu yang besar dan tanpa mengucapkan terima kasih dia melenggang pergi.
Sesampainya di rumah bawang merah segera menemui ibunya dan dengan gembira memperlihatkan labu yang dibawanya. Karena takut bawang putih akan meminta bagian, mereka menyuruh bawang putih untuk pergi ke sungai. Lalu dengan tidak sabar mereka membelah labu tersebut. Tapi ternyata bukan emas permata yang keluar dari labu tersebut, melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lain-lain. Binatang-binatang itu langsung menyerang bawang merah dan ibunya hingga tewas. Itulah balasan bagi orang yang serakah.


LEGENDA
Legenda adalah cerita rakyat zaman dahulu yang berkaitan dengan peristiwa da nasal usul terjadi di suatu tempat. Salah satu contohnya yaitu Legenda “Sangkuriang”.

Sangkuriang
Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya.
Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi.
Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya. 
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.
Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat. Pada suatu hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hatan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.
Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja.
Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah, meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai. Kedua syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar.
Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi.
Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu. 

Sunday, March 26, 2017

Cara Membuat Opening Video Menggunakan iMovie

Cara Membuat Opening Video Menggunakan iMovie


Pada perkembangan zaman saat ini banyak orang-orang yang membuat video untuk mempublikasikannya ke Youtube atau disimpan untuk kenangan pribadi. Tentunya kita harus mengedit video jika ingin menjadi lebih menarik untuk dilihat. Disini saya akan memberikan cara membuat opening video yang sederhana dengan menggunakan iMovie, yaitu :

1.    Buka aplikasi iMovie di Macbook, Iphone, Ipad, atau Ipod sesuai dimana anda memiliki aplikasi iMovie.


2.    Klik Create New, lalu pilih Movie.

 

                   








3.    Klik Background, lalu arahkan kursor ke judul pada background untuk mendapatkan preview. Kemudian pilih background sesuai yang anda inginkan, lalu klik dan drag background ke garis bawah untuk editing.


4.    Klik titles, lalu arahkan kursor ke judul pada titles untuk mendapatkan preview. Kemudian pilih tema judul sesuai yang anda inginkan, lalu klik dan drag tema judul ke garis bawah untuk editing. Tulis judul yang anda inginkan.
·      Font, ukuran tulisan, dan warna tulisan dapat diganti sesuai keinginan.

           

5.    Klik Audio, lalu pilih music yang kalian inginkan. Kemudian klik dan drag music yang sudah dipilih.
·      Anda dapat juga merekam suara sebagai audio dengan klik gambar microphone seperti digambar
·      Anda dapat mengatur waktu cepat atau lama suara pada audio

             

6.    Klik Play untuk melihat hasilnya dan Finish.

  


Selamat mencoba cara-cara diatas untuk membuat opening video menggunakan iMovie, Anda semua dapat membuat opening video dengan kreatifitas yang dimiliki. Terimakasih, Semoga bermanfaat.

Wednesday, March 22, 2017

Review Psikologi Pendidikan

I.      PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A.  Pengantar
Ø Psikologi Terapan asal mulanya Psikologi Pendidikan
Menurut L. Crow dan Al. Crow(1989) Psikologi Pendidikan adalah psikologi yang mengajarkan bagaimana proses belajar yang ilmiah dan di lihat dari tingkah laku.

Macam-macam Psikologi Pendidikan, yaitu :
1.    Pendidikan Informal
Relatif tidak disadari, kemudian menjadi kecakapan dan sikap hidup sehari-hari.
 Contoh : Interaksi
2.    Pendidikan Formal
Pendidikan yang disengaja, dengan tujuan dan bahan ajar yang tegas dan klasifikasi.
Contoh : Sekolah dan memiliki badan hukum
3.    Pendidikan Non-Formal
Pendidikan yang dilakukan dengan sengaja tetapi tidak dapat memenuhi syarat pendidikan formal.
Contoh : Les dan Ekstrakurikuler

Dalam pendidikan informal, anak akan memperoleh :
1.    Pengetahuan tentang lingkungan sekitar.
2.    Kontrol (pengendalian) gerak yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
3.    Keterampilan berbahasa seperti mengikuti percakapan sederhana.
4.    Pengertian tentang hubungan pribadi dan kelompok.

Pendidikan merupakan suatu proses individualisasi sosialisasi.
Mengembangkan seluruh potensi dengan semaksimal mungkin, sebagai pribadi yang tidak tergantung pada orang lain. Dan harus mengembangkan sifat-sifat yang ada di masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu hasil, yaitu :
1.    Menghasilkan perubahan dari keterampilan dan akan mengembangkan budaya serta akan memperkaya manusia.
2.    Segala perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi dari partisipasi individu dalam kegiatan belajar.

B.   Definisi Psikologi
1.    Crow & Crow (1989)
Menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan belajarsecara ilmiah, serta memperhatikan prinsip dan fakta-fakta berhubungan dengan tingkah laku manusia.
2.    Barlow (1985)
“Perspektif psikologi pendidikan sebagai fasilitas yang menciptakan perubahan yang efektif.”
3.    Tatdif(91987)
“Berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha pendidikan.”


II.          Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan

Perkembangan psikologi pendidikan dimulai pada permulaan abad kle-20 yang ditandai dengan adanya penelitian-penelitian psikologi yang khusus memberikan dampak besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Beberapa Tokoh yang terlibat dalam penelitian tersebut antara lain : Termann, Thorndike, dan Jude. Aliran-aliran psikologi yang berkembang pada permulaan abad ke-20 mempelajari tentang perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda yang berpengaruh terhadap perkembangan teori dan praktek pendidikan. Teori-teori tersebut antara lain : Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka). Menurut beberapa tokoh psikologi pendidikan, yaitu :
1.    Fromm
“Anak-anak selalu mempunyai rasa ingin tahu dan tingkah laku tertentu dalam mencari pemecahan (belajar).”
2.    Plato
“Anak tidak bisa dipaksakan untuk belajar, mereka akan menemukan bentuknya sendiri.”
3.    Demokritus
“Pentingnya pengaruh lingkungan dan suasana rumah terhadap kepribadian.”
4.    Plato & Aristoteles
“Mengembangkan system pendidikan bagi kelompok masyarakat yang berbeda-beda.”
5.    John Locke
“Teori tabula rasa adalah manusia lahir seperti kertas putih, dimana pelajaran dipengaruhi oleh pengalaman dan latihan.”
6.    John Amos Comenicus
Orang pertama yang melakukan penyelidikan terhadap anak.
“Anak adalah individu yang sedang berkembang, bukan orang dewasa mini.”
7.    Rousseau
Berdasarkan ide pendidikan atas dasar prinsip-prinsip perkembangan manusia dalam buku “Emile” Rousseau mengatakan “Anak pada dasarnya baik, bila tidak baik dalam perkembangan disebabkan oleh lingkungan.”
8.    John Heincrich Postalozzi
“Menyelesaikan pendidikan secara klasikal.”
9.    James
“Pendekatan fungsional dalam psikologi.”
10. Cattle & Alfred Binet
“Individual differences dan pengukuran mental.”

III.       Sumbangan Psikologi Pendidikan Terhadap Teori dan Praktek Pendidikan

1.    Peserta Didik
a.    Karakteristik perkembangan individu.
b.     Individual differences :
Intelektual (intelegensi atau kecerdasan)
Non-Intelektual (minat dan sikap)
c.    Pemahaman terhadap permasalahan anak didik.

2.    Proses
a.    Bagaimana proses belajar dan masalah-masalah belajar.
b.    Metode pembelajaran yang efektif.
c.    Penggunaan alat bantu pendidikan.
d.    Manajemen sekolah.
e.    Penyusunan jadwal belajar.
f.     Ekstakulikuler sebagai pembentuk kepribadian.
g.    Disiplin melalui reward dan punishment.

3.    Pendidik
a.    Penyusun kurikulum yang sesuai terhadap perkembangan individu.
b.    Meningkatkan kompetensi
c.    Membantu pendidik untuk mengarahkan anak-anak berkebutuhan khusus.

Metode Psikologi Pendidikan

1.    Intropeksi
Pengamatan dalam diri sendiri dengan melihat mental pada waktu tertentu.
2.    Observasi
Kegiatan melihat sesuatu diluar diri sendiri sehingga yang diperoleh merupakan data yang over behavior.
3.    Klinis
Kegiatan yang digunakan untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan kasus-kasus perilaku menyimpang.
a.    Studi Kasus Klinis
b.    Studi kasus Perkembangan :
Longitudinal
Cross-Sectional
4.    Diferensial
Meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat diantara anak didik. Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran serta statistic untuk menganalisis.
5.    Ilmiah
Prosedur yang sistematik dalam memecahkan permasalahan dan merupakan suatu pendekatan objektif yang terbuka untuk di kritik, dikonfirmasikan atau bahkan mungkin ditolak kebenarannya oleh peneliti berikutnya.
6.    Eksperimen
Melakukan tahap pengotrolan secara ketat terhadap faktor-faktor atau variable-variabel yang diperkirakan apat mencemari atau mengotori hasil penelitian. Ada dua cara eksperimen, yaitu :
a.    Kelompok Kontrol
b.    Kelompok Eksperimen

IV.      Bakat dan Intelegensi

A.   Sejarah Intelegensi
1.    Wundt (Jerman), Galton (Inggris), Cattle (AS)
“Test untuk anak-anak hasilnya ada perbedaan ketepatan dan kecepatan individu dalam mengerjakan test.”
2.    Pra 1800-an
Test intelegensi hanya untuk mengukur satu kemampuan.
3.    Pada tahun 1800
4.    Alferd Binet & Simon
Membedakan intelegensi anak normal dengan anak lemah berfikir (tes Binet-Simon).

B.   Pengertian Intelegensi
1.    Therman
“Suatu kemampuan untuk berpikir berdasarkan atas gagasan yang obstrak.”
2.    Binet
“Yang mencangkup 4 hal, yaitu : pemahaman, hasil penemuan, arahan, dan pembahasan.”
3.    Stren
“Kapasitas umum dari individu yang secara sadar dapat menyesuaikan jiwa yang umum dengan masalah dan kondisi hidup baru.”
4.    Thorndike
“Daya kekuatan respons yang baik dari sudut pandang kebenaran dan kenyataan. Ada tiga aspek intelegensi, yaitu : ketinggian, keluasan, dan kecepatan.”

C.  Teori Intelegensi
1.    Thrustone
a.    Ada 4 tingkatan trial and error, yaitu :
·      Perilaku Nyata
·      Perseptual
·      Ideational
·      Konseptual
b.    Kemampuan Konseptual, yaitu :
·      Number (N)
·      Spatial Relation (S)
·      Word Fluency (W)
·      Memory (M)
·      Reasoning (R)

D.  Pengukuran Intelegensi
1.    Kualitatif
Perbedaan intelegency disebabkan karena kualitas individu yang berbeda.
2.    Kuantitatif
Perbedaan intelegency disebabkan karena terdapat perbedaan.
3.    Alfred Binet
Test Stanford binet
Keterangan :
IQ          : Intelegency Quotiens
MA        : Mental Age

CA         : Chronology Age